Oh hai.. Mari belajar...
Belajar tanganmu menggenggam tanganku, belajar mengerti apa yang ada diotakku, belajar menikmati bagaimana menjadi aku..
Kamu akan terkejut mengetaui tentang aku.
Kamu akan begitu menyukainya :)

Rabu, 03 Agustus 2011

Aku dan Maudy

Tadi menemani buka puasa seorang sahabat bernama modi. Ya, benar, kalau mau liat wajahnya gemana, liat aja maskotnya Sea Games 2011 ini. Modi berpasangan dengan modo. Ah, bangganya aku punya sahabat sehebat itu :">

Jadi, rencana awalnya adalah kami "hanya" akan membeli sedikit kudapan di kfc, entah itu soup atau puding. Rencana kemudian berubah menjadi "rencana jilid dua" yakni gue akan nemanin modi berbuka disini. Kemudian, terbitlah rencana ketiga yang akhirnya jadi kenyataan. Gue ikutan makan bersama dia ‎​‎​​ƪ(‾ε‾“)ʃ

Kami bercerita banyak, gila, kami udah jarang pulang bareng. Secara sekarang ini sudah ada aturan baru, modi yang berada di sebuah divisi yang mengharuskan dia datang pagi jam 7 dan hasilnya pulangnya jam 4pm. Sementara aku tetap datang jam 8am pulang jam 5pm.

Bukan, dia bukan jadi satpam kantor ( meski gue curiga, sebenarnya inilah kerja sampingannya demi baju online shop yang dibeli, yang kayak daster gitu *sorry mengingatkannya lagi mod* ).

Tibalah pada topik tentang perpisahanku dengan seseorang sambil aku menggali rahasia dia yang berhasil menjalin pacaran kurang lebih 5 tahun dengan seorang cowok yang tabiatnya ga jauh beda dengan orang yang berpisah denganku. Well, kecuali dibagian penampilan, mereka berbanding terbalik :p ( catet itu mod! Catet! Gue ga nyama-nyamain yah! Cateeeet itu!!! :D )

Seperti yang sudah kami duga sebelumnya, sesi curhat ini akan minus tangisan lebai dan sejenisnya. Yang ada gue cerita berapi-api dan dia menanggapinya bak pemain sinetron.

Gue udah capek-capek cerita tragis banget, dia menimpalinya dengan lelucon yang ga kalah sadis.

Gue coba serius, dia bakal bercanda. Gue kepancing bercanda, eh dia yang serius. Ga ada titik temunya deh kami.

Hasilnya, kami tertawa terpingkal-pingkal, melebaikan setiap cerita plus membahas sambil mengenang dengan gaya yang sok-sok dewasa.

Susah menceritakan secara detail, karena semua mengalir begitu saja. Kalimat candaan, kata-kata mengejek, semua meluncur dari mulut kami tanpa beban, tanpa perlu kawatir lawan bicara akan tersinggung.

Tapi, inilah dari sebagian cerita tentang sahabatku yang menemaniku saat sedih, yang akan selalu kukenang.

Aku suka jenis persahabatan macam ini.
Dimana saat kamu bahagia, sahabatmu akan tertawa lebar.
saat kamu sedih, dia ada disitu, bukan untuk ikutan sedih namun membuatmu tertawa.

Sadar atau tidak, dia menghiburku dengan caranya yang unik.

Mungkin sekeliling kami ga sadar yah. Sebenarnya yang kuat itu dia dan yang mudah jatuh itu aku. Namun orang-orang sering menilai sebaliknya.

Mereka ga tau betapa "ganasnya" modi kalau dia dihadapkan pada orang yang semena-mena.
Mereka ga tau betapa tegasnya modi saat dia tidak menyukai sesuatu.

Dia menjadi salah satu dari beberapa manusia dipermukaan bumi ini yang aku percaya.
Dialah yang menguatkan aku saat tekanan dan ketidakadilan serta perlakuaan menyedihkan menghadapi aku.
Dia yang selalu rajin mengingatkan aku apa tujuanku, bagaimana kuatnya aku, dan kemampuanku menghadapi ujian.

Dia memang salah satu sahabat yang paling kuandalkan ;)

Terima kasih Tuhan, lagi-lagi terima kasih sebesar-besarnya karena memberikan aku sahabat seperti ini.
(Lagi-lagi) terima kasih aku hidup diantara orang-orang hebat.
(Lagi-lagi) terima kasih Tuhan, aku dikaruniai sahabat-sahabat yang peduli, perhatian, siap sedia membantu serta selalu bisa buat aku tersenyum.

Terima kasih banyak Bapa, Engkau memberikan aku berbagai hal positif yang selalu bisa kusyukuri, bahkan dikeadaan yang sangat negatif sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar