Oh hai.. Mari belajar...
Belajar tanganmu menggenggam tanganku, belajar mengerti apa yang ada diotakku, belajar menikmati bagaimana menjadi aku..
Kamu akan terkejut mengetaui tentang aku.
Kamu akan begitu menyukainya :)

Senin, 23 Agustus 2010

Kereta Api, Hidup, Bunyi, dan Secangkir Kopi di Sore Hari, Seperti Dahulu....

.
..
...
Teman, hidup itu seperti kereta api.

kadang berjalan sangat cepat, kadang juga memelan.
Berhenti di tiap stasiun tujuan, sama seperti hidup yang terkadang cepat dan tidak jarang ia melambat.
kadang kereta api itu berbelok-belok dan penuh gonjangan, seperti ingin kita dan masalah hidup.Tidak mulus.

Terkadang kereta api pun harus mundur dan berhenti untuk memberi kesempatan kereta lain untuk lewat atau berjalan terlebih dahulu. Persis seperti hidup manusia yang memberi kesempatan orang lain untuk maju dan mendahuluinya.
Ada orang yang naik dan turun dari kereta api, sama seperti hidup kita. orang datang silih berganti mengisi hari kita.

Tadi aku melihat sebuah kereta api menuju kotamu, entah mengapa ada keinginan yang teramat sangat kuat untuk memasukinya.
Duduk disana dan menunggu melihat sosok itu lagi.

Tapi teman, yang kulakukan hanya terpaku. Cuma berani melihat saja kereta itu bergerak menghilang dari pandanganku.
Kutengadahkan kepala, melihat langit yang mendung.
Mengingat bagaimana rasanya berada disampingmu, seperti dahulu.

Teman, suara kereta yang datang menyentakkanku, membangunkanku dari angan kebersamaan kita dulu.
Kamu menyukai bunyi itu.
Kamu selalu menyuruhku berhenti berbicara saat suara kereta dari kejauhan itu mendekat dan kamu menikmatinya sementara aku menutup telinga.
Ingatkah itu teman? Ingatlah bersama secangkir kopi hangat nikmat didepanku?
aku tersenyum mengenangnya.

Hai teman, kamu dimana? kamu sedang apa? akankah kamu mau menungguku, berdiri menunggu kereta itu berhenti dan pintu itu membuka, menunggu aku dengan senyum termanismu jika aku nekat menaiki kereta yang akan membawaku kekotamu. Atau kamu mungkin sudah melupakanku? sama seperti manusia yang lupa jasa kereta saat menikmati transportasi yang lebih nyaman?!

Teman, aku naik kereta ini, berharap kamu ada didalamnya bersamaku. Mendengarkan suara kereta yang kamu sukai ini, persis sama seperti saat kita berbincang sambil minum kopi berdua saja.

Hei,masihkah kamu menyukai bunyi kereta itu dan menunggu kita duduk sambil menyesap kopi dan sekali-kali terdiam menunggu kereta itu lewat dan matamu menerawang menikmati bunyinya?!

Teman, hidup itu seperti kereta api. cepat, sangat cepat dan terkadang memakan korban.



8.15pm
Stasiun Manggarai....
Astrid meliza...

Minggu, 22 Agustus 2010

Pelajaran dari pengalaman ini -> original story..hahahaha

well, haiiiiii


Pagi yang indah untuk kujelajahi :)
Pagi yang pertama dalam memulai hidup yang usang :)

seorang teman bertanya padaku :"kamu mampu?" aku pun menjawab : "soal mampu tidaknya, dia sudah mengajariku dari lama dan sekarang saatnya aku mempraktekkannya."

aku tidak bilang ini adalah langkah yang baik, aku juga tidak menyalahkan dia. terlepas dari sengaja atau tidaknya dia berlaku layaknya seorang pengecut, aku menghormati apa yang dia lakukan.

sebenarnya sudah begitu lama hal itu menyakitkan, tetapi aku layaknya anak gadis berumur 10 tahun yang polos dan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi. aku mengikuti saran naif seperti "dia mencintaimu. tapi itu memang sifatnya, pelan-pelan dia akan berubah". bohong.. kalau di otaknya sudah tertanam kata tidak, jawabannya akan tidak, entah dia berusaha sehebat apapun, mindset yang terbentuk sudah tidak dapat diubah.

lalu kemudian, seorang teman berkata: "akh, paling juga baik lagi. sama seperti dulu, hanya berputar disitu-situ saja". Aku ingat dia juga dulu pernah berkata begitu: sejauh apapun aku melangkah, aku akan kembali lagi. aku tidak akan bisa terlalu lama menjauh dari kamu". ha ha ha, apakah tidak egois?!

kemudian aku berpikir lama dan sangat lama. menimbang banyak hal yang ada diotakku. menilai baik dan buruknya perpisahan ini. kegiatan itu kemudian menciptakan jurang yang besar antara aku dan dia. pelan-pelan dia menjauh dan terlihat tidak akan datang lagi. okay, thats good. memudahkan aku mengambil keputusan. aku memutuskan dengan kepala dingin dan sadar atas resikonya. cepat atau lambat, sekarang atau besok, keputusan ini sudah bulat dan aku mengerti.

aku tidak tertawa atau tersenyum saat melakukannya, bagaimana pun juga kami pernah bekerja sama dalam sebuah hubungan pertemanan yang kuat. aku menghargai rasa yang pernah ada dan tidak akan menyesali semua.



well, pembaca yang budiman (menyontek pidato jaman dulu :D), kalian membaca pasti dengan tujuan mendapatkan sebuah pelajaran khan?!
BAIK, SAYA BERIKAN PELAJARAN DARI PENGALAMAN INI...

tanpa sadar, kita sering mengajari orang bagaimana caranya memperlakukan kita. kalian pasti sudah pernah dengar kalimat: "perlakukan orang sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh dia". kalimat ini juga berlaku untuk perjalanan sebuah cinta :D

beberapa lamanya aku diperlakukan begitu, selama ini mencoba bertahan dan mengajari dia memperlakukan aku seperti yang aku mau. tetapi ternyata kekuatan dia lebih besar, sehingga aku tertarik ke arahnya dan mengikuti keinginan yang dia mau seperti bersikap cuek.

satu hal yang harus kamu tahu adalah perlakukan orang sebagaimana kamu ingin diperlakukan. okay, dalam hal ini adalah pasangan anda.

perlakuan yang ada dalam tulisan ini bukan menyangkut/membicarakan perlakuan fisik atau kasar mengkasari looooh...tapi memperlakukan dia layaknya pasangan anda. seperti memperhatikan dia, menghormati dia dkk.

kalau kamu sibuk, sempatkan menghubunginya, baik dari sms atau email atau dari media apapun yang memungkinkan dia membacanya.

bagaimanapun, kamu tidak hidup sendiri. ada seseorang yang mencemaskan dan memperhatikan serta ingin tahu kegiatan apa yang sedang kalian lakukan.
bukankah itu salah satu tujuan dari pacaran? saling memperhatikan dan menjaga?!

balaslah sms dia sesibuk apapun kamu walau mungkin yang kamu balas hanya "sbk.nnt ku sms."

kalau kalian pacaran satu kota, usahakan menemui dia paling ga seminggu sekali. itupun dengan anggapan lo sesibuk presiden :D

yang paling penting adalah jangan menganggap remeh apa yang dia rasa.

bagaimanapun, pasanganmu punya hati dan perasaan. tidak boleh diabaikan begitu saja.

kalau dia bilang sesuatu tentang kamu dan kamu merasa tidak begitu, jangan langsung menganggap dia mengada-ngada, karena yang bisa menilai sikap kamu adalah orang lain.

apa yang dia katakan, apapun alasannya, pasti sedikit banyak adalah andilmu. kalau dia mengatakan sesuatu dan kamu tidak menyetujuinya, jelaskan itu. jangan hanya maaf dan berjanji kosong. jelaskan dan ubah perilakumu.

udah segini saja dulu, nanti lanjut lagi. aku lapar :D:D:D
ini kisah ku share sama kamu karena mengingat kisah ku dan terjadi lagi pada seorang teman...

yang harus kalian tanamkan dalam otak kalian adalah pasangan kalian bukan benda mati. dia hidup dan patut dihargai.

kalau tidak terlalu cinta, jangan menyambut cintanya. itu akan sangat menyakitkan.

kalau kalian cinta tapi memang sikap kalian cuek dan gak romantis, ajari dia. apalagi kalau sifat kalian berbeda jauh. sabar, ajari dia perlahan.

bukan salah dia kalian berbeda jauh, namanya juga beda keluarga dan berbeda pula cara pengajaran orang tua dan lingkungan..hehe

kalau kalian tidak suka menghargai pasangan kalian dan berharap dia selau mengerti kalian tanpa kalian berkorban dengan mengerti dia, tidak usah pacaran!!!

kasihan anak orang...nanti dia pikir kalian hanya mempermainkannya, walau kalian tidak. hati-hati nanti dia pergi dan kalian menyesal..xixixixixi



oooookaaaaaay deh, salaaaam pasangan :D:D
bintaro, 2.55pm.
astrid meliza

Jumat, 20 Agustus 2010

kamu, tidak perlu ada disini...

kalau memang kamu mau begitu..lakukan saja :)

aku menatap layar handphone yang tetap sama gelapnya dari sejam lalu. menunggu benda mati itu berbunyi...menunggu ia menunjukkan pesan darimu...
tapi tidak ada yang berubah..dari jam ke jam, dia tidak menunjukkan sesuatu yang berarti. inikah harapan itu? itu pupus...

kamu, kamu memiliki hatiku. lalu menyimpannya digarasi.tidak pedulikan aku. tidak menjaga hati itu.

kamu, orang yang berharga, tetapi orang yang membuat luka.
lakukanlah terus, agar aku melupakanmu.

aku menatap langit, masih saja biru tanpamu.
aku hirup udara, masuk ke rongga paru-paru.
tidak memilikimu itu sendiri.
memilikimu, aku tak ada arti.

aku tatap wajah itu dilayar monitorku. berteriak kencang dan bertanya, seolah kamu akan menjawab, berharap kamu menggubris.

kamu anggap siapa aku?
salah satu lagu di playlistmu?
mendengarnya menyenangkan, tetapi tidak istimewa.

hahaha, tawaku.
kamu, kamu akan sadari ini.
aku pergi.



*ini sebenarnya mo dibuat cerpen, tapi malas kepanjangan :D:D:D....*
bintaro. 12.15

Kamis, 19 Agustus 2010

berubah dan ikut berubah

Dia berubah…
Apa karena aku, dirinya sendiri, atau/dan ada dia yang lain?!

Yang pasti, kutahu itu, dia berubah…
Aku tidak dapat menuliskan apa saja perubahannya. Tidak juga dapat mengatakan dibagian mana yang kurasakan perubahan itu.

Yang kutahu, pasti itu, dia berubah…
Tapi, dibagian mana perubahan itu terjadi, aku tidak bisa mengatakannya padamu…

Yang dapat kukatakan, perubahan itu kusadari…
Perubahan itu juga membuatku seolah-olah terpaksa untuk berubah. Yah, dia berubah dan memaksaku juga berubah.

Dia mengubah ku dan membuat perubahan itu. Apakah aku mau untuk diubah?

Aku tidak mau berubah, tidak juga butuh diubah.
Dia menyiksaku dengan perubahan yang dilakukan untuk kemudian mengubahku.

Apa dia mengubah aku untuk mengikuti perubahan yang dia punya?
Ataukah aku berubah sendiri karena keadaan ini memaksa?

Aku tidak mau berubah, teman. Tidak untukku, dirinya, atau/dan kami berdua.

Aku mau begini, tolonglah dia jangan berubah.
Perubahan ini menyiksa…


puisi iseng saat menghabiskan waktu yang iseng...
bintaro, 11.15pm

Rabu, 18 Agustus 2010

puisi sampah dari hati yang hampa

Aku bingung harus melakukan apa terhadapmu.

Aku ingin menyerah, aku berpikir “aku harus menyerah”.
Tapi kemudian aku membayangkan menyerahku tanpamu akan menyakitkan.


Lalu aku tegaskan hatiku, aku harus berjuang.

Aku berkata pada diriku sendiri “aku harus berjuang”.
Kemudian berjuang itupun menyebabkan luka.


Aku harus bagaimana?
Aku melangkah, terus saja berjalan walau terseok-seok.


Aku tanpamu, aku hampa.

Aku bersamamu, aku sampah.


Aku harus bagaimana?
Lalu aku melihat kedepan, sekali-kali menengok kebelakang.


Keputusan sulit yang mulai terlihat terang.
Keputusan yang bisa saja kusesalkan.


Kenapa aku harus memaksa?
Mengapa aku harus memintamu untuk sekali lagi mencoba?


Apa sekarang aku menyesalinya?
Apa sekarang aku yang berbuat salah?


Aku bersamamu adalah sampah.

Aku tidak memilikimu adalah hampa.

Senin, 16 Agustus 2010

Baik, mari kita berbicara tentang Tuhan…

bagitu beratkah?
Tenang, kita tidak akan membahas perbedaan agama dan sebagainya atau menjelek-jelekan apapun.
Tulisan ini juga tidak akan menimbulkan perdebatan alot dikalangan masyarakat berilmu tinggi.


Ini Cuma tulisan ku mengenai Tuhan, tidak bermasuk menyamaratakan persepsi maupun menjatuhkan Tuhan siapapun.

Ini hanya tentang aku dan Tuhan, secara pribadi.

Aku dan Tuhan.
Hubungan kami tidak bisa dikatakan jauh, tidak juga bisa dikatakan dekat. Tidak, bukan Dia yang sombong, hanya aku saja yang suka keluar dari jalur.

Sebenarnya, nih yah, aku bingung pada orang-orang yang suka berkata “Tuhan itu adalah sahabatku, namun dia berbohong” aku bingung pada orang yang menyatakan “Tuhan satu-satunya yang kucintai, lalu kemudian dengan sengaja dia membuat seseorang terluka, baik dengan perkataan maupun perbuatannya”.


Tanya pada teman-temanku, aku bukanlah seorang religious.
Tidak, aku tidak bangga pada kalimat itu.
Sebenarnya aku juga pengen kuk terlihat sangat dekaaat pada Tuhan, sebab -selama aku memperhatikannya- orang yang dekat Tuhan dan benar-benar menjalankan perintaNYa terlihat begitu berkilau.
Saat bersama mereka terasa nyaman dan terang semuanya. Hehe.


Walaupun aku tidak seperti mereka –well, orang-orang yang berkilau karena dekat dengan Tuhan- aku tetap merasa aku layak dihadapan Tuhan.

Percaya diri sekali yah? Haha.
Yeah, aku tahu, hanya Tuhan yang bisa menentukan siapa yang Dia pilih, bukan aku, bukan kita.
Tapi entah mengapa aku merasa Tuhan sangat mencintai aku (kalian juga boleh berpendapat sama, aku tidak akan melarangnya. hehe).


Hubungan yang aku bangun dengan Tuhan pun terlihat berbeda.
Mungkin –kemungkinan besar, tanpa kita sadari- kita memberi batas pada Tuhan, mana yang boleh Dia sentuh dan wilayah mana yang kurang pas kalau Tuhan ada.
Waktu SMU akupun melakukan hal tersebut.


Hari berganti dan aku mulai menemukan posisi yang pas.
Aku menyukai keadaan dimana Tuhan menjadi sahabat, kekasih dan Bapa ku.


- Sabagai sahabat.

Aku memang kurang suka mengumbar kalimat “Tuhanlah sahabatku”.
Aku beranggapan sahabat-sahabatku dibumi adalah orang-orang yang Tuhan berikan kepadaku, mereka perpanjangan tangan Tuhan.
Namun, ada keadaan dimana sahabat-sahabat didunia tidak mampu membuatku tenang, baik saat aku sedih maupun bahagia.
Ada saat dimana yang mampu membuatku tertawa hanya Tuhan, ada saat dimana yang paling mengerti perasaanku adalah Tuhan, ada saat dimana aku malas curhat tentang perasaanku dan membiarkan Tuhan yang mengetahuinya.

Satu hal yang sering aku lakukan adalah aku sering mengajak Tuhan shopping dan pacaran.
Kalau aku mau membeli sebuah baju, aku akan berkata dalam hati “hei Tuhan, mana yang bagus? Merah atau biru ini?”
aku tidak tahu ini suara Tuhan atau memang suara yang keluar dari otakku sendiri, tapi sampai detik ini aku menganggap itu Tuhan
“yang merah terlalu seksi, tidak bagus. Jangan.”
Dan aku mengikutinya? Yeah, begitu sih, tapi seringnya tidak. Maap Tuhan.


Kalau soal pacaran, saat aku dekat dengan seorang cowok, aku akan bicara –lagi-lagi dalam hati dan doa- “Tuhan, si itu ganteng, baik, rajin belajar, saya suka”
lalu suara itu akan berkata “oke, saya list dulu” hehe.
Kemudian, pelan-pelan akan begitu banyak muncul tanda, baik yang positif maupun negatif.
Yah, harus saya akui disini, saya juga sering tidak memperdulikan tanda itu. Hiks.
intermezzo, jadi cowok-cowok, kalau kalian ingin dekat dengan saya, tolong minta ijin sama Tuhan dulu yah :D:D xixi


- Sebagai kekasih.

Ada kalanya aku merasa sendiri.
Serius nih, sering sekali aku sendiri. Hehe.
Lalu kemudian Tuhan mengambil tempat itu.
Saat aku mengerjakan skripsi, aku merasa Tuhan hadir disana.
Saat aku harus pulang jam 11 malam melewati stasiun UI sendirian, aku merasa disebelah kananku ada yang mengikutiku.
Sebenarnya banyak lagi cerita Tuhan menjadi kekasih untukku.
Tetapi, nanti saja aku ceritakan dilain waktu. Hehe.


- Sebagai Bapa.

Yah, Tuhan sering sekali aku tempatkan sebagai Bapaku.
Dia menjagaku seperti seorang ayah dibumi.
Kalau ada laki-laki yang tidak cocok untukku, sebagai Bapa dia akan mengingatkanku. Kalau aku kebingungan menyelesaikan suatu masalah, sebagai Bapa, dia akan menyelesaikannya.
Dia memelukku dan menghadirkan kesejahteraan disekitarku, persis seperti apa yang ayahku di bumi lakukan, bedanya Dia melakukan lebih dasyat dan tanpa ada batasnya.



Hubunganku dengan Tuhan sangat sederhana.
Aku sering sekali melakukan hal-hal yang tidak Dia sukai dan Dia selalu saja tidak menyerah menarikku untuk kembali ke jalur yang pas.
Aku bukanlah orang yang suci tetapi Dia tetap mengasihi aku.
Sejauh apapun aku ingin berpisah dari Tuhan, selalu Ia mendekatkan diri dan tidak lelah mengingatkanku tujuan yang harus kucapai.


Saat ini, aku malu mengatakan aku mengasihinya, karena berodasalah seseorang mengatakan mengasihi Tuhan lalu dia tetap saja dengan sengaja berbuat yang tidak disukai Tuhan.
Tetapi, yang bisa aku katakan, aku bersyukur sekali memiliki Tuhan dan sangat berharap Ia memilihku, terus dan selalu.
Thank Lord….

Sabtu, 14 Agustus 2010

bahasan apa yang baru,,beri saya ide, Tuhan...

Seorang teman berkata padaku, “hei astrid, aku tantang kamu. Buat cerita yang berbeda. Jangan tentang pacaran” aku pun terbelalak “enak saja! Aku juga buat tentang bokap-nyokapku yah” “iya, aku tahu, aku memperhatikannya. Tapi coba tulis sesuatu yang berbeda” aku menatap lama “hmm, tentang apa? Aku menulis apa yang otakku pikirkan. Membagi apa yang aku rasa. Jadi, harus tentang apa yah?” dia hanya tertawa “hmmm, coba tentang aku?” aku pun mendengus “preeet! Lo, sama saja”

Percakapan ringan, dalam suasana yang ringan, dengan lawan bicara yang selalu membahas hal-hal ringan. Tetapi membekas untukku.
Apa yang harus aku tulis? Apa yang ingin aku sampaikan lagi di blog lucu ini?! Toh selama ini aku menulis untuk diriku sendiri (yeah, selfish, heh?!).
Tentang papi mami, udah…
Tentang kekasih, udah…
Tentang diri saya sendiri? Narsis nanti :D


Jadiiii, tentang apa? Hikshiks…
nanti aku pikirkan lagi,,,

yang pasti aku tidak akan buat temanku tersayang paling ganteng itu menang :D

Rabu, 11 Agustus 2010

Dan Tuhan pun ternyata suka bercanda :)

Tuhan sedang bercanda saat aku dan dia bertemu.
Ia benar-benar sedang punya selera humor yang bagus saat aku dan dia bersatu.


Untuk orang-orang yang memuja romantisme dan hal-hal yang berbau cinta sejati, mereka akan mengatakan perbedaanlah yang menyatukan.


Kalau pacaran yang semuanya serba sama, sifat sama, hobi sama, bakal buat cepat bosan, katanya.
Segala perbedaan akan membuat pasangan saling melengkapi, yang cerewet sama pendiam, yang introvert sama ekstrovent, yang sabar sama yang ga sabaran, yang tenang sama ekpresif, bodoh sama pintar, cakep sama jelek. Hehe.


Dua orang kakakku yang kuwawancarai kilat juga berpendapat enakan punya pacar yang sifatnya beda.
Kalau sama-sama keras, siapa yang bakal mengalah? “ga enak sama, membosankan” sahut mereka.
ya, ya, ya, mungkin alasan ini cukup masuk di akal.
Apa sih yang menyenangkan dari dua orang yang sama persis? Ga ada penyeimbang, katanya.


Tapi tunggu aku menceritakan pengalamanku bekerja sama dalam percintaan dengan seorang cowok – sebut saja dengan dia- yang, OH DEAAAAR, punya sifat beda banget dengan aku.
Kalian mungkin nantinya akan berpikir, “hmm, ada persamaan sepertinya tidak terlalu buruk.”


Ekstrovert vs introvert

Well, let me tell ya, gw tuh orangnya terbuka banget. Semua hal bisa gw ungkapkan. Gw suka berbagi cerita dengan banyak orang. Malah, seperti yang kebanyakan orang tahu, gw suka curhat-curhatan sesama wanita. Apa yang ada dihati gw, bakal gw ceritakan. Kalau gw senang, gw akan menunjukkannya, well, kecuali saat sedih, jarang juga sih. Habisnya malu, udah gede kuk ga bisa jaga mood didepan publik. Hehe.

Nah, bagaimana dengan dia? Dia kebalikanku. Tidak semua hal yang akan dia bagikan pada orang lain, termasuk pacarnya sendiri. Dia selalu beranggapan, tidak guna juga cerita, toh bisa diselesaikan sendiri. Tipe cowok abis nih orang. Kalau gw ga nanya “bagaimana perasaanmu hari ini, hun?” dia ga akan dengan senang hati bercerita. Itupun yah, kalau aku ajukan pertanyaan tadi, dia akan jawab “biasa saja, hun” atau “baik, bey. Kamu?” that’s it.

Kalau aku bertanya: “hun, tadi ngapain aja?” suara dari seberang akan hilang selama lima menit (bahkan kadang lebih), lalu jawaban yang ditunggu akan berbunyi: “apa ya? Ga ada. Yah gitu-gitu aja bey. Ga ada yang istimewa.” Good! Coba kalau lo nanya gw, bakal gw jawab: “tadi kekampus, hun. Trus pulangnya udah gelap gitu. Ih takut deh, mikirnya udah aneh-aneh, trus cari makan, ga ada yang buka, kenapa sih blablablabla” meluncurlah ribuan kalimat dari bibirku. Kalau dia? Cuma satu kalimat singkat padat seperti “tadi kekampus, trus ke studio. Makan nasi padang lalu pulang.” Keren khan? Jawaban telak.

Bersama nih orang, gw juga harus sepandai polisi dalam hal mengintrogasi. Contoh, “tadi makan apa, hun?” jawab: “nasi padang, tit.” Tanya: “sama siapa, hun?” jawab: “sama temen.” Tanya: ”habis itu kemana?” jawab “studio, bey”. Tanya : “ampe jam berapa?” jawab “jam 7 sore” Tanya: “trus setelah itu?” jawab “langsung pulang”. Hmm, saya harus melamar jadi polwan, tampaknya.


Cerewet vs pendiam

Aku dan dia berbeda. Semua orang yang mengenal kami berdua, sudah mengetahuinya. Aku cerewet dan dia pendiam. Sebenarnya sih ga pendiam banget. Rasa humornya bagus, tapi kalau kita kenal dekat. Dalam satu ruangan yang ramai, saat lo liat dia, lo bakal ngerasa dia hanya sendiri disana. Dia lebih suka bermain dengan pikirannya sendiri atau menjadi pendengar yang baik daripada harus terlibat langsung dalam pembicaraan.

Kalau lo pernah denger gw dan dia bicara, lo bakal mikir gw gila karena bicara sendiri. Misalnya nih yah, satu jam itu 60 menit. Jatah bicara gw 45 menit dan dia selebihnya. Gw bukannya mau memonopoli pembicaraan atau sedang melakukan ceramah, tetapi sejalan dengan kalimat gw yang sebelumnya, dia tuh paling susah bercerita kalau tidak ditanya.

Tetapi, sekalinya cerita, wuiiih, bakal panjang lebar yang dia ungkapkan, saat dia sedang membicarakan topik yang benar-benar sangat amat dia sukai (kesil kemungkinannya) dan sayangnya itu hanya dan jika gw lagi bertengkar dengan dia 
Okay, mungkin gw harus sedikit jujur sebelum dia mengomentari dengan sadis tulisan ini. Kadang gw juga sih yang mengambil alih pembicaraan. Habisnya, dia ga pernah buat topik, selalu dimulai dari gw. Lalu, menunggu dia memberi pendapat adalah hal yang cukup mengesalkan.

Ga adil sebenarnya, terlebih untukku. Dia dapat dialog yang dikit, berkisar ucapan oh yah,?; ho oh hun; begitu, bey?; haha, iya sayang; iya juga sih; ga, bukan itu bey; dan kalimat kecil lainnya. Sekali lagi, kecuali kalau kami sedang berdebat.


Berisik vs tenang (ekspresif)

Gw orangnya penuh semangat dan berapi-api (terbakaaar dunk :D:D). dia tenang dan dingin. Gw selalu punya beribu bahan pembicaraan yang bisa dibagi kesemua orang. Dia juga punya seribu bahan pembicaraan, tetapi hanya dibagi dengan hatinya sendiri..hahahaha…

Saat-saat tertentu, gw panikan. Walau ga gw tunjukin kesemua orang (well, hanya beberapa orang terdekat, termasuk si pacar). Gw selalu berpikir jauh kedepan, walau itu belum terjadi. Dia selalu memikirkan yang ada disaat itu saja. Dia ga terlalu suka membahas apa yang belum terjadi sedangkan aku suka sekali dengan kata, misalnya.

Aku suka memaksakan sesuatu. Suka sekali melakukan sesuatu yang aku tidak yakin akan berhasil. Sedangkan dia lebih santai menjalaninya. Dia tidak akan melakukan sesuatu kalau dia tidak yakin itu akan berhasil, sedangkan aku orang yang pantang menyerah. Hehe.

Karena hal itulah kami selalu saling “mengherankan” pasangan kami. Dia heran sama aku yang pintar berimajinasi (mengambil kalimatnya) sebelum kejadian itu terjadi. Aku heran dengan dia yang terlihat begitu santai padahal masalah ada didepan mata.
Aku suka berpikir dan mencoba mencari jalan keluar, dia tidak mau memikirkan sesuatu dan membiarkan jalan keluar itu datang. Huft, ini juga yang terkadang membuat kami tidak sepaham.


Ceroboh vs hati-hati

Aku malu mengatakannya. Aku memang sering sekali melakukan hal-hal yang konyol. Aku sering salah kirim sms. Beberapa orang sudah protes ke saya dan tidak terkecuali dia.terkadang, karena kesalahan ini, dia jadi tau semua hal tentang saya, begitu juga dengan orang yang salah kukirimi sms. Parah nih.

Dan dia, dia selalu berhati-hati melakukan segalanya, sehingga jarang sekali kami bisa menertawai kesalahan yang dia buat. Kalau kami bercerita, aku yang selalu jadi pemecah rekor berbuat salah dan dia bisa puas tertawai kekonyolanku.
Banyak kekonyolanku yang lainnya, tapi sebagai manusia, saya terlalu malas mengungkapkannya didepan publik. Untuk membicarakan kekonyolan dia, nanti saya akan dikejar sampai surga :D:D

Aku tidak tahu ini masuk dibagian yang mana. Aku sangat sering dengan mudahnya melupakan kesalahan seseorang dan mudah menghilangkan rasa marahku sehingga terkadang, berkali-kali aku menelan kekecewaan yang sama akibat perbuatan orang lain dan tidak pernah belajar dari itu. Sedangkan dia mau memaafkan tetapi susah untuk melupakan kesalahan orang tersebut. Jadi dia lebih sedikit merasakan perbuatan jahat yang sama dibanding aku. Itu yang selalu dia kasihani dari aku.


Romantis vs kaku

Saya romantis dan saya tidak malu mengakuinya. Hehe. Saya suka sekali menunjukkan rasa sayang saya kesemua orang terdekat. Saya suka bilang “I love u” ke orang tua dan suka memeluk kakak-kakak dan adik serta sepupu saya. Saya suka mengatakan betapa berharganya teman-teman saya dan saya suka sekali menunjukkan perasaan saya kepasangan. Entah cuma berupa kata-kata gombal (menurut kami, berkata gombal sama dengan romantis. Hehehe) ataupun dari perilaku yang aku tunjukkan.

Bagaimana dia? Dia tidak terlalu bisa menunjukkannya. Untuk memanggil aku dengan sebutan romantis di publik saja itu harus menunggu waktu 3 tahun menjalani hidup ini. Untuk dia, keromantisan bukan konsumsi publik. Dia mau hanya dia dan aku yang mengetahuinya.sedangkan aku menganggap, memanggil dia dengan sebutan yang istimewa menunjukkan aku menyayanginya. Siiiip, perbedaan ini hebat.


Kami belajar memaknai perbedaan yang kami miliki.
Dia telah sangat berusaha menerangkan padaku bahwa perbedaan itu bagus.
Dia mencontohkan mulai dari orang tuanya, kakaknya, temannya.
Dia sudah berusaha keras.
Aku juga berusaha meyakini.
Tetapi perbedaan itu yang kemudian membawa kami dititik akhir.


Ya, ya, ya. Perbedaan itulah yang kemudian membuat kami harus menyelesaikan kisah ini dan menutupnya untuk kesekian kali.
Dulu, kami masih mau mencoba dan mencoba lagi dan lagi.
Sekarang kami menyadari, perbedaan yang kami miliki benar-benar terlalu besar.
Itu bisa diibaratkan air dan minyak. Kalau disatukan, mereka akan tetap terlihat berpisah.
Dan itu menyakitkan untuk kami.


Maka dihari itu, perjuangan yang kami lakukan, kami akhiri dengan emosi.
Tidak ada lagi rasa ingin memiliki, tidak ada cinta, tidak ada maaf.
Yang kami punya hanya kemarahan dan rasa lelah yang sudah memuncak.


Aku dan dia tidak salah.
Kami mencoba melakukan segala cara dengan kemampuan maksimal yang kami miliki.
Kami telah mencoba seperti orang-orang yang sudah menjalaninya.
Tetapi kami tidak berhasil mendapat ramuan yang cocok untuk mensejajarkan langkah kami.
Kami kemudian tertawa, marah-marah, lalu tertawa dan berpisah.


Ini kemudian menjadi cerita akhir perjalanan kami dalam bekerja sama untuk cinta. Kisah ini diawali dari masih baiknya hubungan kami sampai aku dan dia menyadari putus itu lebih baik.
Kami melakukannya saat otak benar-benar sedang sehat. Kami sadar, ini tidak akan salah.
Tidak akan ada penyesalan dan tidak ada keinginan untuk kembali.
Yaaa, kecuali, lagi-lagi, Tuhan bercanda dan sedang melakukan praktek kerja soal cinta.
Aku akan menerimanya tanpa banyak tanya. Hahaha.


Hei, ga usah menangis, terharu dan menjadi ga enak karena jadi saksi melihat cerita akhirnya. Xixixixi.


Aku membagi ini untuk meracuni pikiran kalian, bahwa perbedaan yang terlalu banyak itu tidak baik..tidak usah dipaksakan. Hahahahahahahahaha.


Jadiiii, apakah anda berubah pikiran? :D :D :D :D

Selasa, 03 Agustus 2010

putus cinta (patah hati dan teman-temannya) berjuta rasanya ...

Hmm. Ini berbeda pembahasan dengan yang kemaren-kemaren. Well, tetap membahas dunia percintaan :D tetapi ini bagian sakitnya.

Yeaaah, patah hati.
Aku menulis ini bukan berarti aku sedang patah hati, putus cinta, atau apapun namanya. Aku hanya sedikit share perasaanku dan cara melaluinya.
Kalau kalian sedang jatuh cinta, lewatkan saja pembahasan ini.
Kalau lagi patah hati? Mari bergabung bersama saya :D:D


Selama hidup, aku beberapa kali (okay, dalam jumlah puluhan) patah hati.
Entah itu naksir tapi ga jadi atau pacaran lalu putus. Mengesalkan sekali. Apalagi kalau si dia tampaknya santai-santai saja. Wuih, rasanya pengen ngejitak tuh kepala.

Mari bahas yang bagian pacaran lalu putus…

Kata pakar percintaan (kalau Tuhan mengijinkan aku menjadi pakar, aku memilih menjadi pakar telematika, namanya lebih keren :D), laki-laki cenderung ogah menunjukkan “kepatahhatiannya”. Mereka terkesan sembunyi-sembunyi dan santaaaaai saja.
Kabarnya, gengsi dan malu kalau ketahuan menangis. Kasihan padahal lucu khan melihat cowok menangis. Dalam hal ini tidak untuk C*a**ie ST 1* (maap…maaaaaap), dia terlalu sering menangis, aku jadi bingung apa itu karena dia yang terlalu sensitif, terbawa suasana atau hobi?! Jadi jangan harapkan (mantan) pacarmu akan memasang profile picture fb yang menunjukkan dia bersedih.


Hmmm, bagaimana saya menyikapi putus cinta?


Sama seperti kebanyakan orang sebenarnya.

Memberi ruang di hati saya untuk menangis, memikirkan “kenapa”, merenungkan apa yang terjadi, merasa dia sangaaat jahat (tidak peduli siapapun yang salah), tidak suka makan (berbeda dengan kebanyakan orang, aku kalau sedih jadi males makan..xixi), mendengar lagu-lagu sedih dan hanyut bersama kesedihan ini seolah-olah hanya aku manusia satu-satunya didunia ini yang paling menderita.


Aku menikmatinya. Bukan berarti aku suka keadaan seperti ini. Siapa sih yang ga mau pacarannya selalu bahagia, dipenuhi cinta dan minus pertengkaran?! Tapi aku gak pernah mencoba lari dari keadaan itu, patah hati/putus cinta maksudnya.


Aku tidak mau berbohong pada diri sendiri dengan pura-pura menganggap tidak ada apa-apa. Kalau aku ingin mengingatnya, aku akan mengingatnya. Kalau aku merasa sakit, aku menangis. Kalau aku kangen, aku telp dia (jangan coba lakukan ini kalau cowok lo selingkuh atau melakukan kejahatan yang tidak dapat diampuni dalam dunia percintaan).


Kalau lagi pengen suasana sedih, aku memasang lagu sedih dan meratapi nasibku. Kalau aku harus mengenang, aku mengenang. Hanya itu, aku lakukan semua yang hatiku ingin lakukan.


Terkadang, kita juga harus mengenang sakit itu dan kehilangan, paling ga untuk menghormati hubungan yang pernah ada dan si “pembuat patah hati”. Hehe, itu alasanku kalau tenggelam bersama tangisanku.


Tetapi teman-temaaaan, ada tapinya yah. Lakukan dengan cepat. Tidak sampai bertahun-tahun, tidak sampai berabad-abad, tidak sampai berbulan-bulan, bila perlu.

Jangan sampai kamu baru sadar kalau kamu harus terbangun setelah banyak kesempatan yang kamu buang. Itu akan membuat penyesalan paling dalam, dan gawatnya bisa buat kamu malah membenci si pembuat patah hati karena dia turut andil menghancurkannya. Haha.


Bersikap keras dan membuat jadwal sampai kapan kamu menikmati saat sedih ini adalah sebuah keharusan. Ga perlu ahli matematika atau kalkulator untuk menentukannya.
Well, buatlah rencana kedepan.

Contohnya ya, kamu pacaran setahun dengannya, oh maaan, itu cukup lama. Banyak kenangan yang udah dibuat, apalagi kalau lingkunganmu sangat mengenal dia, dashyat sakitnya. Buatlah sampai kapan kamu harus menderita. Katakanlah, satu minggu. Okay, okay, realistis astrid. Buatlah sebulan.


Nikmati kepedihan yang kamu rasa.

Yeah, bolehlah di playlistmu ada lagu cinta mati III-nya mulan jamela, Tanya hatinya pasto, on bended knee-nya boys2men, snow patrol yang chasing cars. Mameeen, napa sekarang gw nulis judul-judul lagu seh.
Okay, okay, back to the topic.

Naaaah, dengerin aja. Bila perlu bernyanyi juga. Rasain sakitnya. Well, gw ga maksa kalian harus menangis, tetapi dampak setelah menangis tuh, hati jadi lebih plong. Udah cukup menyakitkan? Great *muka sadis senyum lebar :D*.

sekarang setelah berhari-hari nangis mendengar lagu itu dan sudah hapal list lagunya, ini saatnya ganti lagu.

Yeaaah, harus tetap yang mencerminkan rasa pedihnya cinta kita biar seru.
Ayo, ayo delete semua lagu itu. Sekarang gantikan dengan lagu baru yang isinya tetap soal patah hati hehe. Ini lain. Liriknya bolehlah soal kehilangan dan teman-temannya, tetapi musiknya yang ga mendayu-dayu gitu.

Hmm, aku saranin lagunya seperti lagu akon yang right now, I miss u atau I’m lost without u-nya blink 182, nothin’ on u- B.O.B, baby- justin bieber, it wasn’t me-shaggy ft rikrok, dan sebagainya. Lagu dari negri kita juga banyak kuk, cuman gw ga tau.
Bukannya sok bule, tapi lagu Indonesia, sekalinya putus cinta, nadanya pasti mendayu-dayuuuu banget. Kita yang jadi jatuh cinta aja ampe bisa nangis kalau mendalaminya. Hehe.

Naaaah, setelah puas mendalami lagu-lagu patah hati tapi musiknya menyegarkan, sekarang saatnya mendengar musik yang memotivasi kita lebih, lebih bagus lagi.
Take a bow-nya Rihanna cocok tuh. Apalagi kalo si pembuat patah hati selingkuh dari kamu, wuiiiih, standing applause for him and tell him to take a bow deh..hehe.

umm, ada juga lagu jadulnya savage garden yang I don’t know you anymore. Mendayu-dayu seh tapi lumayanlah. Lalu craig david yang don’t love u anymore (sebenarnya arti lagunya beda dengan memotivasi kita untuk melupakan dia, tapi, u knowlah, enak aja denger kalimat “don’t love u anymore”. Kayak mengimani ajah. hehe), trus si my chemical romance yang I don’t love u. Iniii baguuuus banget :D:D. nah, lagu yang paling keren, menurut gw, ampe detik ini adalah kepunyaan Michael buble yang haven’t meet u yet. Ini lagu positif dan memotivasi. Bagus untuk lo yang patah hati dan butuh semangat baru.

Segeralah berburu lagu-lagu itu dan lainnya selagi di Indonesia kita masih bebas download sana sini. Well, gw ga nyuruh kalian melakukan pembajakan. Kalau ada duit, segeralah beli cd/dvd original. :D:D:D

Wew, napa gw malah membahas lagu-lagu seh >,<


Okay, kembali lagi saya keinti cerita yang harusnya segera saya tampilkan. Jangan kesel begitu. Huft, menghadapi orang yang lagi patah hati memang susah. Selain menjadi lebih sensitif, bakal nambah labil dan emosian. Hehe.


Nah, sembari melakukan rangkaian kegiatan mengganti lagu sesuai suasana hati, ada hal yang lebih penting, yakni bagaimana merelakannya pergi dari hidup kita.
Tadaaa, kita sudah sampai dibagian paling mengerikan.


Menyingkirkan dia dari otak dan perasaan kita.


Ini tidak mudah, tetapi tidak susah. Ingat kata-kataku, tidak susah.


Tidak mudah kalau dia ternyata baik, lucu, punya selera humor yang bagus, teman dan keluargamu menyukainya, dewasa. Pintar, punya banyak pengetahuan yang bisa dibagi, ganteng (ga malu-maluin dibawa ke arisan), bisa antar jemput, pendengar yang baik, dan berbagai sifat positif lainnya.

Apalagi kalau awalnya yang buat kesalahan adalah kamu. Bakal tidak mudaaaaah sekali meminggirkannya (kata ini kuambil dari kata si pacar, sepertinya bagus “meminggirkannya” hmm, ok ok kembali kecerita).


Tapi, sobat, baca ini baik-baik!
Kalian putus! Kalian putus pasti karena ada masalah.

Tidak penting apa masalahnya, yang pasti putus berarti salah satu dari kalian sudah tidak mau berusaha lagi. Salah satu dari kalian menyerah. Karena kita yang patah hati, berarti si dialah yang menyerah (walau dalam beberapa kasus, kita yang menyerah, kitalah yang patah hati. Percayalah ada kasus seperti ini, salah satunya yang terjadi padaku baru-baru ini.hehe.).

Kalau hubungan itu berakhir, berarti ada masalah. Gak mungkin khan ya, kalian lagi nonton film romantis, berpegangan tangan, dari kemaren ga pernah bertengkar dan everything is perfect, tiba-tiba dia/kamu bilang ”putus”. Kalau itu terjadi, suruh dia atau kamu pergi konsultasi ke psikiater atau dokter jiwa.
Kalau putus, pasti ada yang tidak beres.

Setiap masalah, cepat atau lambat pasti akan mendapati cerita akhir, dan kalau kalian putus, berarti masalah itu ada.

Kenapa aku menekankan kalimat diatas? Itu karena saat kita lagi masa patah hati, kita menolak semua kenyataan bahwa hubungan itu berakhir karena memang ada yang tidak beres. Kita lebih suka membuat alasan dan berbagai dalil untuk membuat hubungan itu tidak seharusnya berakhir.

Jadi apa yang akan terjadi? Kita akan susah melangkah dan keluar dari rasa sakit itu. Akan sangat tidak mudah menerima dan merelakannya. Well, aku beri tahu ya, ini ga akan bagus untuk kamu dan hidupmu. Ingat itu.



Jadi bagaimana astrid menjalaninya?

Kalau lo kerja, itu sempurna. Banyak hal yang bisa mengalihkanmu dari dia (kecuali kalau kalian satu kantor, I can’t say anything. Hehe).

Bergaul membuat kalian melepaskannya. Jangan malas untuk bertemu orang baru.

Hmm, banyak orang yang menyuruh untuk melakukan kegiatan baru. Aku setuju tetapi aku kurang bisa mengikutinya. Aku tidak terlalu suka keluar dan mencoba hal-hal baru. Hehe. Tetapi tenang, untuk orang seperti ku, tetap banyak yang bisa dilakukan.


Aku suka jejaring sosial.

Ini membuatku mengenyahkannya. Tidak seratus persen karena kalau dia jadi salah satu temanku di facebook, aku akan sangaaaat berhasrat untuk mengintai kegiatan barunya. Well, well, well, jangan lakukan itu, sobat. Segera hapus dia dari pertemanmu. Aku bukan menyuruh kalian memusuhinya, tetapi mengintainya dari facebook akan menyebabkan berbagai masalah baru.

Bagaimana kalau dia buat status relationship-nya jadi in a? apalagi dengan cewek yang kamu kenal. The world is end! Bagaimana kalau statusnya selalu ceria? Bagaimana kalau temannya men-taq foto dia saat sedang touring kemarin? Fuih, akan ketauan seolah dia baik-baik saja. Itu akan menyakitkan sekali melihat dia foto dengan teman-temannya dengan wajah penuh senyum lebar.

Sudah, hapus saja. Tidak ada gunanya lagi. Nanti, setelah kamu mampu menyingkirkan dia, kamu boleh add lagi. Selesai.
Eiits, ga ada kata tapi. Kadang memang bagus tetap buat dia jadi temanmu, kalau kamu setangguh aku (sombong ceritanya :D:D).


Aku tidak suka dengan status yang menyedihkan.

Aku selalu menulis yang senang-senang, jadi dia tidak beranggapan aku sedih dan terluka. Well, bagus juga sih, soalnya si dia bakal penasaran dan malah menyesal karena ternyata aku tidak terpengaruh terhadap itu. Siapa bilang? Hahahaha. Aku sedih kuk. Aku menangis. Tetapi aku ga mau terlihat lemah. Itu saja. Tapi sekali lagi aku katakan, itu kalau kamu setangguh aku. Hehe.


Satu hal penting lainnya, jangan buat status tentang patah hatimu yang menyakitkan di facebook.

Okay, aku ga melarang, tetapi mengusulkan. Itu sepenuhnya hakmu kok. Hehe. Tapi percayalah, orang akan menganggap kamu sebagai manusia paling kasihan di dunia. Kalaupun pengen ungkapkan apa yang ada diotakmu, jangan terlalu detail, coba gunakan kata yang netral atau tidak terlalu mengerikan. Semisalnya, tulis saja lirik lagu yang mewakili atau cukup tulis “wedew, patah hati itu menyakitkan. Segeraaaa cari pacar baru”. Hehe.

Mungkin kamu ga berniat cari pacar dulu, tapi status itu ga juga buat mu dikasihani. Malah orang akan anggap kamu cewek yang mampu mengatasi masalahmu tanpa perlu ungkapkan deritamu ke ruang publik.

Kalau aku patah hati, kata kakak, adek, bokap, nyokap dan sahabat-sahabatku, aku akan jadi perempuan paling rajin sedunia. Hehe.


Aku akan mengerjakan apa saja.

Aku memindahkan lemari ke kamar lain dan itu beratnya keterlaluan. Awalnya kudorong ga bergerak sama sekali. Sumpah, gw ampe bingung, neh lemari dipaku mati yah?! Lebay? Tidak juga. Kalau kalian datang kerumahku, akan kutunjukkan lemari yang menjulang tinggi dengan gagahnya itu.

Tetapi siapa bilang aku tidak berhasil? Kalau aku mau, aku pasti bisa. Dengan segala ide yang muncul diotakku, akhirnya aku mampu membuatnya bergerak. Aku tuangkan perasaan sakitku ke lemari itu. Mendorongnya sekuat tenaga, sambil merasakan sakitnya. Mengangkat satu sisinya sambil berusaha mengalirkan rasa sakit patah hati luar biasa ke tangan-tanganku. Hehe.Tidak itu saja, aku pindahin berbagai barang, dari ruang bawah, ke atas.

Well, bagaimana kalau kalian kost, yang notabene, hanya punya satu ruang tidur (dan kamar mandi dalam, kalau ada?!). tidak banyak yang bisa diubah, heh? Ikuti ideku.

Keluarkan semua baju dari lemarimu. Susunlah sesuai warnanya. Mulai dari yang gelap ke warna yang terang. Setrika lagi baju yang tampaknya mulai kusut.
Atur buku-bukumu.
Mau kamar terlihat beda? Pindahkan letak kasur, ptempel foto terbaru atau gunakan kreatifitasmu di dinding kamar. Itu akan mengubah segalanya. Hehe.


Tonton kembali semua film yang kamu punya, atau belilah film baru.

Menangis dan tertawalah sesuai kisahnya.

Hidupkan tvmu, tonton berita dan kritiklah pemerintah :D. usul: tonton “begadang” di trans 7 hari rabu jam 12 dini hari (hanya jika kamu tidur lebih dari jam segitu). Desta dan Vincent bakal buat lo ketawa ampe ngakak. Tanya teman kosku dulu, mereka selalu mendengar aku tertawa gila setiap nonton itu. Hehe.


Apa lagi yah yang kulakukan?

Hmm, oh yah, aku jadi rajin merawat diri.

Ga perlu keluar uang banyak untuk melakukannya (jujur saja, aku kurang suka salon, mall dan jalan-jalan. Sekali lagi Tanya teman kosku dulu. Hehe). Luluran dan creambath di rumah/kost sambil nonton atau denger musik (ingat, kita punya banyak daftar musik yang harus dinyanyikan).


Bergaul dengan teman-temanmu.

Ini ampuh banget. Tertawalah bersama mereka, ga usah ragu juga melimpahkan semua kesedihanmu. Jangan malu, semua orang pasti pernah menangis, dan bukan sebuah hal aneh melihat orang mengeluarkan air mata. Hehe. Ceritakan semua kesedihanmu. Tetapi jangan terlalu sering, orang juga bakal bosen dan itu akan buat kamu makin susah melupakanmu.


Ada kegiatan yang lebih menyenangkan. Ini selalu berhasil kulakukan.

Aku suka menulis perasaanku di kertas.

Tolong, jangan tertawai. Aku khan orangnya romantis :D aku suka menulis berlembar-lembar dan menuangkan semua -ingat: semua- apa yang kurasa. Kangen, marah, kesel, ampe kakiku digigit semut saat itupun kutulis. Hehe. Tapi tentu saja, aku ga memberikannya pada dia. Untuk apa? Untuk membuatnya tersanjung karena kita masih mengingatnya? Untuk menyampaikan kita tidak mampu hidup tanpanya? Percuma. Kalimat, pembicaraan, perlakuan apapun tidak akan membuatnya kembali, kecuali itu berasal dari keinginan dia sendiri.


Baca ini dan dengarkan aku.

Semakin sedikit yang dia ketahui tentang kamu, maka semakin dia bakal kangen kamu dan penasaran dengan apa yang kamu lakukan. Ingat sistem tarik ulur itu? Gottaaaa, pacar, maap :D:D:D. aku melakukannya dan berhasil. Kalau kamu tampak biasa saja, dia yang akan berusaha mendapatkan perhatianmu, well, itu kalau dia masih ada rasa, yah. Aku mengalaminya. Percaya deh. :D


Kata penutup neh.
Yakinkan diri kamu kalau kamu bisa. Semua tips, trik atau apapun namanya ga akan berhasil kalau kamu sendiri berpendapat kamu ga mampu. Jadi tanamkan terus diotakmu.


“kamu sudah berusaha untuk hubungan ini dan kalau ini berakhir, itu bukan salahmu. Kamu sudah melakukan yang terbaik. Kamu bisa melupakan dia dan hidupmu akan baik-baik saja.”


Segera dengerin lagu jadul lusy rahmawati yang ternyata…


Selamat berusaha, sahabat. Aku mendukungmu, pasti dan selalu.

cowok cowok cowok !!!

Cowok…cowok…cowok…


Banyak banget yang ga kita tahu tentang cowok. Kenapa? Karena kita cewek XD


Banyak buku pengembangan atau motivasi atau apapun namanya yang membahas soal jenis makhluk satu ini.

mari kita telaah melalui kesimpulanku dari pengalaman dan buku-buku yang kubaca.
ini tidaklah lama dan membosankan, anggap saja kita sedang bergosip ;p

jadi, ambil chitato itu(jangan banyak ngemil akh, nanti obesitas :D), es teh dan bersamaku membacanya. :). ayo kita telanjangi sifat mereka ;p

Sebenarnya semua mengungkapkan yang sama. Menceritakan yang sama. Kejadian yang sama. Dan semua sifat cowok yang dicontohkan benar-benar sama.
Kaget? Ga perlu segitunya lah…

Mengapa? Karena polanya memang begitu. Cowok (well, harus gw tegaskan dulu, ga semua cowok mungkin, tapi hampir sebagian besar) selalu ingin dianggap misterius, kata greg behrendt, padahal sebenarnya mereka mudah saja.


Mereka suka dengan tantangan.
Yeah, mungkin. Tapi rasanya terlalu kejam membuat sebuah hubungan sebagai tantangan. Kita, para cewek harus pintar tarik ulur. Harus jual mahal, harus jinak-jinak merpati. Padahal, kalau kita kelewat mahal, mereka bakal kesel dan bilang kita “sok”. Kalau kita tarik ulur mulu, bisa-bisa mereka bosan dan berlalu. Kitalah yang harus bisa melihat kapan waktu yang tepat untuk datang dan pergi. Cool!!!


Mereka suka dimengerti.
“kalau saya sibuk dan ga sms atau telpon kamu, bukan berarti saya ga cinta!”. Hah? Bagi kita, well paling ga aku, penting untuk tahu keadaan si pacar. Untuk tahu apa yang dia lakukan, lagi apa dia. Kita tidak menuntut diberi tahu tiap lima menit sekali, tapi at least bilang dunk kalau kamu mau kemana biar kita ga kawatir. Jawabnya: “aduh, ribet banget sih nih cewek. Kalau gw ga ada kabar, berarti gw baik-baik aja” (dan palupun ditangan! :D:D).


Kalau kamu sudah jadi pacar saya, ya selesai.
Pernah ngerasain pacar kamu berubah?
Waktu pdkt, maniiiis banget. Bangun tidur di sms, bila perlu ditelepon, mau tidur di hubungin, waktu makan diingatin, ampe kadang suka sms ga penting, sok perhatian begitu.
Tapi pada saat pacaran? Meeh, jangan harap.
Okay, mungkin tidak semengerikan itu. Pagi dan malam masih sms, tapi kadang lupa nanya kabar, lupa kasih kabar, jangan-jangan lupa ada pacar.
Berbeda khan? Hmm, bukan berarti juga sih dia tidak cinta lagi, tapi itulah khasnya cowok. Saat mengejar, seribu perhatian diberikan. Sudah didapat, seribu kecuekan ditunjukkan. Huft.


Mereka menganggap kita cerewet.
“sayang, kalau keluar malam pake jaket yah”. Di otak mereka: halah, dekat ini. “sayang, jangan maen game mulu dunk. ” Di otak mereka: lalu ngapain? Ganggu aja ih. “sayang, jangan lupa makan, jangan lupa ini, jangan lupa itu, nanti ini, nanti itu…” Di otak mereka : Oh My God, napa pacar gw berubah jadi nyokap gw sih!


Hah, padahal kita Cuma mau menunjukkan perhatian, kita Cuma pengen mengingatkan,
kita Cuma khawatir, kita sayang maka kita peduli. Kalau mereka mengikutinya, pasti kita juga ga banyak ngomong kok. Tapi, taulah, cowok itu diomongin Cuma iya iya saja. Ketauan baru datang dengan muka polos ga bersalah nyengir-nyengir minta maaf. Kalau kita marah? Dibilang kita ga pengertian. Kalau kita ngambek? Dibilang kita childish. Aneh!


Soal gambek, kita juaranya (kata mereka).
Emosi kita suka naik turun, apalagi pas si haid datang. Beuuu, dia pasti langsung mengatakan “saatnya jadi pelampiasan”. Huh, padahal mereka ga tau bagaimana rasanya sakit saat haid. Kita juga ga mau begini kuk, tapi hormon yang membentuk kita begitu. Ini hanya alasan? Silahkan Tanya pada dokter Boyke atau Naek L Tobing, atau mbah gugle.


Kalau kita ngambek, mereka bingung, ga tau harus berbuat apa.
Malah jadinya ikut-ikutan ngambek. Mungkin di otaknya, sekalian ajah ah ngambek, jadi dia diam.


Padahal mudaaaah sekali mengubah suasana hati kita. Cukup diamkan, dengerin apa yang dihati kita tanpa mencoba beri solusi atau nasehat (sebenarnya, kita lebih pintar dalam menyusun ribuan kalimat nasehat dan penyemangat. udah terlatih, dapat A tuh. haha), bujuk atau rayu. Selesai.

Jangan dijudge, jangan dimarahin, jangan dipojokkan. Pada dasarnya kalau kita marah, itu berarti ada sesuatu yang mengganjal dihati kita. Dan well, harus diakui, kita berharap mereka mengetahuinya tanpa kita harus mengatakan. “memang kami paranormal atau psikiater?” suara dari kubu seberangpun berteriak. Hehe.


Menangis.
Mereka benci kita menangis.
Lihat anjing terlantar, menangis.
Lihat kucing belum makan, menangis.
Lihat film romantis sekalipun, kita menitikkan air mata.
Mereka membencinya.
Kenapa? Karena mereka iri. Hehe. Mereka tidak bebas menangis dibioskop saat bella terluka demi membela Edward Cullen. Mereka ga bisa teriak girang sambil senyum-senyum saat menonton romantisnya kisah film notebook. Mereka harus melakukannya diam-diam. Ke kamar mandi atau kunci pintu kamar dan menutupi wajah dengan bantal (bayangin deh, lucu banget gayanya.haha).


Mereka bingung saat kita para perempuan suka sekali dengan berkumpul dan curhat.
Mereka suka bertanya apa saja yang kita lakukan sampai tahan berjam-jam berkumpul dan membicaran sexynya Josh Hartnet.
Mereka suka menggeleng-gelengkan kepala karena kita menghabiskan begitu banyak waktu dengan shopping atau sekedar minum di coffee shop bareng geng wanita kita.
Mereka bingung saat tahu kita selesai curhat sampai nangis darah dengan teman perempuan kita dan itupun belum ada solusi yang di dapat.

Bukan berarti mereka tidak melakukannya. Tetapi bahan pembicaraan kita sudah pasti berbeda dengan mereka. Bahasannya pun jauuuuh dari kata sama.
Kita cerita soal kerennya Edward Cullen berciuman dengan Bella (sampai mereka menang penghargaan MTV sebagai ciuman terbaik dipilem), berusaha memecahkan misteri sikap cowok yang sedang dekat dengan kita, menganalisis perhatian yang diberikan, sampai curhat soal kejamnya si pacar yang lebih memilih main game daripada nemenin kita shopping.
Sedangkan mereka? Hobi, hobi, hobi.
Sekali-kali tentang cewek. Kadang juga tentang pekerjaan.
Tapi, coba colek teman cowok anda, dan tanyakan, apakah mereka pernah curhat sesama cowok sampai bercucuran air mata, meler ingusnya dan kehabisan suara? Kalau ga mau dibilang banci, sebaiknya jangan lakukan :D


Seorang teman cowok mengatakan padaku, perempuan itu merepotkan.
Kalian pengennya dimengerti.
Sedikit ngajarin banyak menuntut.
apa sih susahnya ngomong? bilang yang ga disuka.
lalu, mengapa kalian suka jadi baby sister kami?.
Apa kalian tidak punya kerjaan lain selain berusaha mengubah kami, larang ini itu, dan mengapa kalau shopping, 3 jam hanya untuk beli satu kaos, itupun modelnya sama seperti yang kalian beli kemarin.
kalau kami bilang cinta, yah cinta, ga usahlah ditanya tiap hari. Kalau berubah, nanti kami beri tahu.
Satu lagi, apa ga capek nangis mulu?????
Kami bukan psikiater, bukan badut, bukan superman, bukan ki joko bodo.
Kami tidak tahu kalau tidak kalian ungkapkan.
Kalau kalian mengatakan tidak apa-apa, yah artinya ga ada apa-apa, napa kami harus memaksa kalian berkata jujur, bagaimana kami tahu, tidak ada apa-apa artinya ada apa-apa?!

---temanku ini sungguh lucu, aku mengasihinya dan berniat sekali menjitaknya:D:D--

hhhhhhhhhhhhhhhhhm, weeeeeeeell...........................

Banyaaaaaak sekali hal yang ga bisa dipahami oleh para cowok ini tentang kita.
Besok-besok akan aku ceritakan lagi, mungkin menulis sesuatu dari kacamata para lelaki.

Tunggu ilham datang, saya mau sms si pacar (ehem, calon pacar) dulu.
Xixixi.

sekali lagi aku katakan, mungkin ga semua sifat ini ada didiri tiap cowok atau tiap cewek.

Mungkin ada sebagian atau malah bertukar :D:D, atau malah tidak sama sekali (bersyukurlah anda kalau cowok anda tidak punya sifat/ tingkah laku/ pemikiranseperti yang saya contohkan diatas)....

-sorry kalo ada kesalahan bahasa, ketidak setujuan, dan membuat sakit mata karena tulisannya panjang banget..xixixi..


luv u,all...
bersyukurlah Tuhan menciptakan kita sebagai perempuan....
*kisskiss*